PGSD FKIP UMUS BREBES 2016

Sabtu, 15 Oktober 2016

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
Drs.H.MUKSON,M.M
DISUSUN OLEH:
1.AHLUL RUXYAT                        0862061600
2.ULFA RISKIYANA         086206160024
3.SITI MARYAM                 086206160025
4.SISKA MEILIANA           0862061600


UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BREBES
2016
BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI
Secara etimologi, ilmiah berarti objektif/ rasional/ saintifik., dengan demikian landasan ilmiah berarti hal-hal yang sesuai dengan fakta yang mendasari suatu bidang kajian.
Sedangkan Istilah ”Teknologi” berasal dari kata Yunani technologis. Technie berarti seni, keahlian atau sains dan logos berarti ilmu. Teknologi Pendidikan dalam arti sempit bisa di artikan media pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif.
Jadi landasan ilmiah dan teknologi dapat di artikan  asumsi asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan titik tolak pendidikan. Sebagaimana di ketahui terdapat berbagai disiplin ilmu, seperti: psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, sejarah, dan lain-lain.
Ada beberapa pengertian mengenai teknologi pendidikan antara lain :
a.         Merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar siswa.
b.        Yaitu pemikiran yang sistematis dan kritis tentang pendidikan.
Ø  Teknologi Pendidikan lahir akibat adanya revolusi pendidikan yang menimbulkan masalah, yaitu : Adanya berbagai macam sumber untuk belajar, yaitu :
1.    Orang ( guru, penulis buku, produser media, dan lain-lain ).
2.    Pesan ( tertulis di buku, tersaji di media ).
3.    Media (buku, film, tv, radio ).
4.    Alat ( jaringan TV, radio ).
5.    Teknik ( cara mengolah/menyajikan pesan ).
Ø   Perlunya sumber belajar tersebut dikembangkan secara konseptual dan faktual.
Ø  Perlunya dikelola pengembangan, maupun sumber-sumber untuk belajar agar dapat digunakan secara optimal untuk keperluan belajar
Secara umum perkembangan landasan ilmiah teknologi pendidikan bersifat ekletik, yaitu berasal dari berbagai sumber dan ditinjau dari berbagai segi atau sudut pandang. Sudut pandang yang baru mengenai teknologi pendidikan menggunakan beberapa pendekatan dengan ciri-ciri:
1. Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya ditelaah secara simultan. Semua situasi diperhatikan dan dikaji saling kaitannya, dan bukannya dikaji secara terpisah-pisah
2.Unsur-unsur yang berkempentingan diintegrasikan dalam suatu proses komplek secara sistemik, yaitu dirancang, dikembangkan, dinilai dan dikelola sebagai satu kesatuan, dan ditujukan untuk memecahkan masalah
 3. Penggabungan ke dalam proses yang komplek dan perhatian agar gejala secara menyeluruh, harus mengandung daya lipat atau sinergisme, berbeda dengan hal dimana masing-masing fungsi berjalan sendiri-sendiri.
Menurut Miarso (2011: 199), teknologi pendidikan merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu pendidikan yang memiliki obyek forma “belajar” pada manusia baik secara pribadi maupun secara kelompok yang memiliki 3 pola pendekatan, yaitu :
 1.   Isomeristik, yaitu pendekatan yang menggabungkan berbagai unsur yang saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang lebih bermakna.
2.   Sistematik dan sistemik.
Sistematik  yaitu dilakukan secara teratur dan menggunakan pola tertentu dan runtut, dan sistemik yaitu dilakukan secara menyeluruh, holistik atau komprehensif.



Landasan ilmiah yang menunjang keberadaan dan perkembangan teknologi pendidikan bidang studi adalah sebagai berikut:
1.      A.A Lumsidaine (1964)
Teknologi pendidikan merupakan aplikasi dari ilmu dan sains dasar, yaitu: ilmu fisika, rekayasa mekanik, optik, elektro dan elektronik, teknologi komunikasi & telekomunikasi, ilmu perilaku, ilmu komunikasi, dan ilmu ekonomi.
2.   Robert Morgan (1978)
Ada 3 disiplin utama yang menjadi fondasi teknologi pendidikan yaitu  ilmu perilaku, ilmu komunikasi,  dan ilmu manajemen.
3.   Donald P. Eli (1983)
Teknologi pendidikan meramu sejumlah disiplin dasar dan bidang terapannya menjadi suatu prinsip, prosedur dan keterampilan. Disiplin yang memberikan kontribusi adalah :
  1. basic contributing discipline: komunikasi, psikologi, evaluasi dan menajemen.
  2. related contributing field : psikologi persepsi, psikologi kognisi, psikologi sosial, media, sistem dan penilaian kebutuhan.
4.   Barbara B. Seels & Rita C. Richey (1994):
Akar intelektual teknologi pembelajaran berasal dari disiplin lain meliputi: psikologi, rekayasa, komunikasi, ilmu komputer, bisnis, dan pendidikan.


B.     SYARAT ILMIAH SESUATU DISEBUT SEBAGAI ILMU
Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu . Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu syarat tersebut adalah:
  1.  Obyektif. Ilmu harus memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Obyeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji obyek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan obyek, dan karenanya disebut kebenaran obyektif; bukan subyektif berdasarkan subyek peneliti atau subyek penunjang penelitian.
  2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
  3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu obyek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
  4.  Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu )
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu apabila pengetahuan tersebut memenuhi persyaratan ilmiah dan memenuhi kriteteria keempat tersebut di atas. Dengan kata lain pengetahuan meliputi berbagai bidang ilmu, baik ilmu sosial maupun ilmu alam, humaniora, serta keagamaan.
C.    PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SEBAGAI LANDASAN ILMIAH
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, sebenarnya telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Bukti Sejarah  menunjukkan bahwa usaha manusia di bidang keilmuan tercatat adalah sejak peradaban bangsa Mesir Kuno. Selanjutnya, pengembangan ilmu berturut-turut dilakukan oleh bangsa Babylonia, India (Hindu), Yunani Kuno, Arab, dan melalui bangsa-bangsa Eropa mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Berkat ilmu pengetahuan dan teknologi hubungan kekuasaan antara manusia dan alam dapat di katakan terbalik yang mana alam kini berada di kekuasaan manusia. Ini terjadi karena pada awalnya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dimiliki manusia masih relative rendah dan sederhana, namun sejak abad pertengahan, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan ke depannya akan terus berkembang.. Misalnya, mungkin dulu orang mengganggap mustahil manusia bisa terbang atau pergi ke bulan. Tetapi berkat kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada pertengahan abad ke-20, hal itu bisa dilakukan dengan penemuan pesawat terbang dan keberhasilan pesawat Apollo mendarat di bulan.
Kemajuan cepat dunia dalam bidang Teknologi telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan local.




D.    DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN
a)      Dampak Positif
1.     Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain.
             Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.      
      2.   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
                         Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
      3.   Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
                    Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga  menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
      4.   Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi.
                         Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
      5.   pemenuhan  kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat
                       Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan  waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
             Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu  :
1.   Pembelajaran menjadi lebih efektif, simulatif dan menarik
2.   Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks
3.   Mempercepat proses yang lama
4.   Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi
5.   Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan
b)      Dampak Negatif
1.   Siswa menjadi malas belajar
                Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti  ; Facebook, Chating, Frienster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh erhadap minat belajar siswa.
2.   Terjadinya pelanggaran Asusila.
                Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain.
3.   Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar.
                Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa.
4.   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
                Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopy paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.
5.   Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
                Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian,  sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
6.   Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
                Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya ; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke Bank atau kekantor-kantor, cukup dengan melakukan pembobolan   system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya
7.   Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
       Dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar