MAKALAH
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN
ILMIAH DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN
PENGAMPU:
Drs.H.MUKSON,M.M
DISUSUN
OLEH:
1.AHLUL RUXYAT 0862061600
2.ULFA RISKIYANA 086206160024
3.SITI MARYAM 086206160025
4.SISKA MEILIANA 0862061600
UNIVERSITAS
MUHADI SETIABUDI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BREBES
2016
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI
Secara
etimologi, ilmiah berarti objektif/ rasional/ saintifik., dengan demikian
landasan ilmiah berarti hal-hal yang sesuai dengan fakta yang mendasari suatu
bidang kajian.
Sedangkan Istilah ”Teknologi”
berasal dari kata Yunani technologis. Technie berarti seni, keahlian atau sains
dan logos berarti ilmu. Teknologi Pendidikan dalam arti sempit bisa di artikan
media pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan
agar berhasil guna, efisien dan efektif.
Jadi landasan ilmiah dan teknologi
dapat di artikan asumsi asumsi yang
bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan titik tolak pendidikan.
Sebagaimana di ketahui terdapat berbagai disiplin ilmu, seperti: psikologi,
sosiologi, ekonomi, antropologi, sejarah, dan lain-lain.
Ada beberapa
pengertian mengenai teknologi pendidikan antara lain :
a.
Merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat
bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar siswa.
b.
Yaitu pemikiran yang sistematis dan kritis tentang pendidikan.
Ø Teknologi
Pendidikan lahir akibat adanya revolusi pendidikan yang menimbulkan masalah,
yaitu : Adanya berbagai macam sumber untuk belajar, yaitu :
1.
Orang ( guru, penulis buku, produser media, dan lain-lain ).
2.
Pesan ( tertulis di buku, tersaji di media ).
3.
Media (buku, film, tv, radio ).
4.
Alat ( jaringan TV, radio ).
5.
Teknik ( cara mengolah/menyajikan pesan ).
Ø Perlunya sumber belajar tersebut dikembangkan
secara konseptual dan faktual.
Ø Perlunya
dikelola pengembangan, maupun sumber-sumber untuk belajar agar dapat digunakan
secara optimal untuk keperluan belajar
Secara umum
perkembangan landasan ilmiah teknologi pendidikan bersifat ekletik, yaitu
berasal dari berbagai sumber dan ditinjau dari berbagai segi atau sudut
pandang. Sudut pandang yang baru mengenai teknologi pendidikan menggunakan
beberapa pendekatan dengan ciri-ciri:
1.
Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya ditelaah secara simultan.
Semua situasi diperhatikan dan dikaji saling kaitannya, dan bukannya dikaji
secara terpisah-pisah
2.Unsur-unsur
yang berkempentingan diintegrasikan dalam suatu proses komplek secara sistemik,
yaitu dirancang, dikembangkan, dinilai dan dikelola sebagai satu kesatuan, dan
ditujukan untuk memecahkan masalah
3. Penggabungan
ke dalam proses yang komplek dan perhatian agar gejala secara menyeluruh, harus
mengandung daya lipat atau sinergisme, berbeda dengan hal dimana masing-masing
fungsi berjalan sendiri-sendiri.
Menurut Miarso (2011: 199),
teknologi pendidikan merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu pendidikan yang
memiliki obyek forma “belajar” pada manusia baik secara pribadi maupun secara
kelompok yang memiliki 3 pola pendekatan, yaitu :
1. Isomeristik, yaitu
pendekatan yang menggabungkan berbagai unsur yang saling berkaitan dan
membentuk satu kesatuan yang lebih bermakna.
2. Sistematik dan sistemik.
Sistematik yaitu dilakukan secara teratur dan
menggunakan pola tertentu dan runtut, dan sistemik yaitu dilakukan secara
menyeluruh, holistik atau komprehensif.
Landasan ilmiah yang menunjang keberadaan dan perkembangan teknologi
pendidikan bidang studi adalah sebagai berikut:
1. A.A Lumsidaine (1964)
Teknologi pendidikan merupakan aplikasi dari ilmu dan sains dasar, yaitu:
ilmu fisika, rekayasa mekanik, optik, elektro dan elektronik, teknologi
komunikasi & telekomunikasi, ilmu perilaku, ilmu komunikasi, dan ilmu
ekonomi.
2. Robert Morgan (1978)
Ada 3 disiplin utama yang menjadi fondasi teknologi pendidikan yaitu
ilmu perilaku, ilmu komunikasi, dan ilmu manajemen.
3. Donald P. Eli (1983)
Teknologi pendidikan meramu sejumlah disiplin dasar dan bidang terapannya
menjadi suatu prinsip, prosedur dan keterampilan. Disiplin yang memberikan
kontribusi adalah :
- basic
contributing discipline: komunikasi, psikologi,
evaluasi dan menajemen.
- related
contributing field : psikologi persepsi, psikologi kognisi,
psikologi sosial, media, sistem dan penilaian kebutuhan.
4. Barbara B. Seels & Rita C. Richey (1994):
Akar intelektual teknologi pembelajaran berasal dari disiplin lain
meliputi: psikologi, rekayasa, komunikasi, ilmu komputer, bisnis, dan
pendidikan.
B.
SYARAT
ILMIAH SESUATU DISEBUT SEBAGAI ILMU
Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai
ilmu . Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma
ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu syarat tersebut adalah:
- Obyektif. Ilmu harus memiliki obyek
kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya,
tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Obyeknya dapat bersifat ada,
atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji
obyek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan
obyek, dan karenanya disebut kebenaran obyektif; bukan subyektif
berdasarkan subyek peneliti atau subyek penunjang penelitian.
- Metodis
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya
ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian
kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara,
jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan
umumnya merujuk pada metode ilmiah.
- Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu obyek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
- Universal. Kebenaran yang hendak dicapai
adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu )
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu apabila pengetahuan
tersebut memenuhi persyaratan ilmiah dan memenuhi kriteteria keempat tersebut
di atas. Dengan kata lain pengetahuan meliputi berbagai bidang ilmu, baik ilmu
sosial maupun ilmu alam, humaniora, serta keagamaan.
C. PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI SEBAGAI LANDASAN ILMIAH
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai
salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,
sebenarnya telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Bukti Sejarah menunjukkan bahwa usaha manusia di bidang
keilmuan tercatat adalah sejak peradaban bangsa Mesir Kuno. Selanjutnya,
pengembangan ilmu berturut-turut dilakukan oleh bangsa Babylonia, India
(Hindu), Yunani Kuno, Arab, dan melalui bangsa-bangsa Eropa mulai menyebar ke
seluruh penjuru dunia. Berkat ilmu pengetahuan dan teknologi hubungan kekuasaan
antara manusia dan alam dapat di katakan terbalik yang mana alam kini berada di
kekuasaan manusia. Ini terjadi karena pada awalnya, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang dimiliki manusia masih relative rendah dan sederhana, namun
sejak abad pertengahan, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus
berlangsung hingga saat ini dan dipastikan ke depannya akan terus berkembang.. Misalnya,
mungkin dulu orang mengganggap mustahil manusia bisa terbang atau pergi ke
bulan. Tetapi berkat kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada
pertengahan abad ke-20, hal itu bisa dilakukan dengan penemuan pesawat terbang
dan keberhasilan pesawat Apollo mendarat di bulan.
Kemajuan cepat dunia dalam
bidang Teknologi telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan
pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan
sosial, ekonomi, dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara
nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global
dan local.
D. DAMPAK POSITIF
DAN NEGATIF PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN
a)
Dampak Positif
1. Munculnya Media Massa, khususnya Media
elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet,
Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain.
Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan,
sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi
yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung
dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi
juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya
pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan
Komunikasi dalam pembelajaran.
2. Munculnya metode-metode
pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
Dengan
kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
3. Sistem pembelajaran tidak
harus melalui tatap muka
Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan
teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
4. Adanya sistem pengolahan data
hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis
terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual.
Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan
dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah
untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer,
yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di
installkan.
5. pemenuhan kebutuhan
akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat
Dalam
bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah
satu contoh, yaitu ; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy,
untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan
waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan
perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang
singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu :
1. Pembelajaran menjadi lebih efektif, simulatif dan menarik
2. Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks
3. Mempercepat proses yang lama
4. Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi
5. Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan
b)
Dampak Negatif
1. Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar,
seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi
malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya
untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti ;
Facebook, Chating, Frienster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan
berpengaruh erhadap minat belajar siswa.
2. Terjadinya pelanggaran Asusila.
Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila
dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya
tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain.
3. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai
sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti
adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS,
main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar
malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia.
Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar
siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa.
4. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa
menjadi malas.
Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses
pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas
dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat
makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari
bahan lewat Internet dan mengkopy paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.
5. Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya
kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan
teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih,
maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain,
inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan
kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah
dan masyarakat.
6. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindak kriminal.
Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat
positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan
berbagai alasan. Contohnya ; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan
penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan
perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke Bank atau kekantor-kantor,
cukup dengan melakukan pembobolan system keuangan atau informasi
penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya
7. Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan
Teknologi.
Dengan
adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya
terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang
dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah
kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar